Berbagai jenis skirting tersedia di pasaran, mulai dari skirting kayu, keramik, hingga vinyl, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Pemilihan skirting yang tepat dapat meningkatkan estetika ruangan sekaligus memberikan perlindungan tambahan bagi dinding.
Skirting juga berperan penting dalam melindungi dinding dari kotoran dan benturan, serta menyembunyikan kabel listrik agar ruangan terlihat lebih rapi dan terorganisir.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap tentang apa itu Skirting, mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga tips memilih serta pemasangan yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya interior rumah Anda.
Apa Itu Skirting?
Skirting, juga dikenal sebagai Plint atau Baseboard, adalah elemen dekoratif yang dipasang di sepanjang pertemuan antara dinding dan lantai.
Fungsi utama Plint adalah untuk memberikan tampilan yang rapi dan estetis pada pertemuan ini, serta melindungi dinding dari kotoran, benturan, dan kelembapan.
Selain itu, Plint juga dapat digunakan untuk menyembunyikan kabel dan instalasi listrik, sehingga ruangan terlihat lebih bersih dan terorganisir.
Fungsi Skirting
Plint memainkan peran penting dalam desain interior baik dari segi estetika maupun fungsional.
Berikut adalah beberapa fungsi utama Plint dalam sebuah ruangan:
Melindungi Dinding dari Kotoran dan Benturan
Ketika furnitur dipindahkan atau saat lantai dibersihkan, bagian bawah dinding sering kali terpapar risiko kerusakan.
Plint atau Baseboard bertindak sebagai penghalang fisik yang melindungi dinding dari dampak langsung.
Menyembunyikan Kabel
Plint dapat digunakan sebagai saluran untuk menyembunyikan kabel listrik, kabel telepon, atau kabel jaringan lainnya.
Ini sangat membantu dalam menjaga ruangan tetap rapi dan aman dari potensi bahaya yang disebabkan oleh kabel yang berserakan.
Menambah Nilai Estetika
Dari segi estetika, elemen ini memberikan tampilan yang lebih rapi dan selesai pada pertemuan antara dinding dan lantai.
Baseboard dapat membantu menyembunyikan celah di bagian bawah dinding dan memberikan sentuhan akhir yang halus pada desain interior.
Melindungi Dinding dari Kelembapan
Baseboard yang terbuat dari bahan tahan air seperti vinyl atau keramik dapat melindungi bagian bawah dinding dari kelembapan.
Ini membantu mencegah pertumbuhan jamur dan kerusakan akibat air yang bisa terjadi di dinding.
Mempermudah Pembersihan
Ketika mengepel atau menyapu, Plint mencegah kotoran dan air menyentuh langsung dinding, sehingga bagian bawah dinding tetap bersih dan bebas dari bekas air atau debu.
Secara keseluruhan, Baseboard bukan hanya elemen dekoratif tetapi juga memiliki fungsi praktis yang signifikan dalam melindungi dinding, menyembunyikan kabel, menambah estetika, dan mempermudah pembersihan.
Dengan berbagai pilihan material dan desain yang tersedia, Plint dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika setiap ruangan.
Baca Juga: 35 Desain Rumah 6×10 Memanjang, Nyaman dan Super Cozy
Jenis-Jenis Skirting
Baseboard hadir dalam berbagai jenis material yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Berikut adalah beberapa jenis Baseboard yang umum digunakan dalam desain interior:
Kayu
Kayu dapat disesuaikan dengan berbagai finishing dan warna, sehingga cocok untuk berbagai gaya dekorasi, baik tradisional maupun modern.
Plint kayu biasanya digunakan di rumah dengan lantai kayu atau parket untuk menciptakan kesan yang serasi.
Keramik
Keuntungan utama dari Baseboard keramik adalah tahan terhadap air dan mudah dibersihkan, sehingga ideal untuk area yang sering terkena air seperti dapur dan kamar mandi.
Vinyl
Kelebihan utama Plint vinyl adalah ketahanannya terhadap air dan rayap, sehingga cocok digunakan di area basah atau yang rentan terhadap hama.
Vinyl juga menawarkan beberapa pilihan warna dan motif yang menarik, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan desain interior.
Plastik
Baseboard plastik adalah pilihan ekonomis yang mudah dipasang dan tersedia dalam berbagai desain dan warna.
Meskipun harganya terjangkau, Plint plastik kurang tahan lama dibandingkan jenis material lainnya.
Foam
Plint foam terbuat dari bahan busa yang fleksibel dan mudah dipasang. Kelebihan utamanya adalah kemampuannya untuk menyerap benturan, menjadikannya pilihan yang aman terutama untuk rumah dengan anak-anak kecil.
Namun, Plint foam cenderung kurang tahan lama jika dibandingkan dengan bahan lain dan bisa cepat rusak jika terkena benturan keras atau goresan.
Logam
Baseboard logam, seperti stainless steel atau aluminium, memberikan tampilan yang modern dan elegan.
Jenis ini sangat tahan terhadap kerusakan akibat air dan rayap, serta mudah dibersihkan.
Namun, logam rentan terhadap goresan dan biasanya lebih mahal dibandingkan jenis Baseboard lainnya.
Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis Baseboard, Anda dapat memilih yang paling sesuai untuk mempercantik dan melindungi rumah Anda.
Cara Memilih Baseboard yang Tepat
Memilih Baseboard yang tepat sangat penting untuk memastikan tampilan dan fungsi yang optimal dalam desain interior Anda.
Di bawah ini merupakan beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih Skirting yang sesuai:
1. Sesuaikan dengan Material Lantai
Misalnya, jika Anda memiliki lantai kayu, skirting kayu akan memberikan tampilan yang harmonis dan alami.
Untuk lantai granit atau keramik, skirting keramik akan melengkapi estetika dan tahan terhadap kelembapan.
2. Pertimbangkan Kebutuhan dan Gaya Interior
Di area yang sering terkena air seperti dapur dan kamar mandi, skirting vinyl atau keramik adalah pilihan yang baik karena tahan terhadap kelembapan.
Untuk ruang tamu atau kamar tidur, skirting kayu atau logam dapat menambah sentuhan elegan dan modern.
3. Pilih Warna dan Desain yang Sesuai
Warna dan desain skirting harus sesuai dengan tema dan gaya dekorasi ruangan Anda. Pilih warna yang bisa melengkapi atau memberikan kontras yang menarik dengan dinding dan lantai.
Warna netral seperti putih dan abu-abu biasanya dipakai untuk memberi kesan bersih dan modern, sedangkan warna kayu alami bisa Anda pilih jika ingin menambah kehangatan pada ruangan.
4. Perhatikan Fungsi Tambahan
Jika Anda perlu menyembunyikan kabel listrik atau jaringan, pilih skirting yang memiliki saluran untuk kabel.
Skirting dengan saluran kabel tidak hanya menjaga ruangan tetap rapi tetapi juga meningkatkan keselamatan dengan mengurangi risiko terjerat kabel.
5. Ukuran dan Proporsi
Skirting yang terlalu kecil mungkin tidak efektif melindungi dinding, sementara skirting yang terlalu besar bisa terlihat tidak proporsional.
Umumnya, skirting dengan ukuran 10-15 cm cukup untuk kebanyakan ruangan.
6. Perhatikan Kualitas dan Daya Tahan
Material yang tahan lama seperti kayu keras, keramik, atau logam akan lebih awet dan membutuhkan perawatan yang minimal.
Pertimbangkan juga ketahanan terhadap rayap dan kelembapan sesuai dengan kondisi lingkungan rumah Anda.
Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, Anda dapat memastikan bahwa skirting yang dipilih tidak hanya meningkatkan estetika ruangan tetapi juga memberikan perlindungan dan fungsi yang optimal.
Cara Pasang
Memasang skirting dengan benar sangat penting untuk memastikan hasil akhir yang rapi dan fungsional.
Berikut adalah beberapa langkah dan tips untuk memasang skirting dengan baik:
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Sebelum melakukan pemasangan, pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan telah disiapkan, seperti:
- Skirting boards (papan skirting)
- Lem khusus kayu atau bahan lainnya sesuai dengan jenis skirting
- Paku / Palu / Sekrup dan obeng
- Gergaji untuk memotong skirting sesuai ukuran
- Meteran / Pensil
- Level untuk memastikan pemasangan yang rata.
2. Ukur dan Potong Skirting
- Ukur panjang dinding tempat skirting akan dipasang dan potong skirting sesuai ukuran tersebut.
- Pastikan untuk mengukur dengan akurat agar skirting pas dengan sempurna.
- Apabila menemui sudut, potong Skirting dengan sudut 45 derajat agar memperoleh sambungan yang rapi di setiap sudutnya.
3. Persiapkan Dinding
- Pastikan dinding tempat skirting akan dipasang bersih dan rata.
- Jika ada retakan atau ketidaksempurnaan pada dinding, perbaiki terlebih dahulu untuk memastikan skirting dapat menempel dengan baik.
4. Pasang Skirting
- Mulailah dengan mengoleskan lem pada bagian belakang Baseboard, lalu tempelkan pada dinding.
- Gunakan level untuk memastikan Baseboard terpasang rata.
- Jika menggunakan paku atau sekrup, pasang dengan jarak yang cukup dekat (sekitar 30 cm) untuk memastikan Baseboard terpasang dengan kuat. Untuk sudut-sudut, pastikan sambungan terpasang rapat dan rapi.
5. Finishing
- Jika sudah, proses selanjutnya adalah melakukan Finishing.
- Isi celah-celah kecil atau sambungan dengan filler atau dempul yang sesuai dengan material skirting.
- Setelah filler kering, amplas bagian yang tidak rata hingga halus.
- Jika diperlukan, cat atau varnish skirting untuk memberikan tampilan akhir yang lebih baik dan melindungi material dari kerusakan.
6. Perawatan Setelah Pemasangan
- Setelah pemasangan selesai, pastikan untuk merawat Baseboard dengan baik agar tetap awet dan terlihat bagus.
- Bersihkan Baseboard secara berkala dari debu dan kotoran menggunakan kain lembut atau vakum.
- Apabila terdapat bagian yang terlepas, segera perbaiki sebelum merusak keseluruhan tampilan.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips di atas, Anda dapat melakukan pemasangan dengan rapi dan memberikan tampilan serta fungsi yang optimal dalam ruangan Anda.
Baca Juga: Harga Borong Plafon Gypsum Per Meter 2024
Kesimpulan
Sampai disini, Anda sudah mengetahui penjelasan tentang apa itu Skirting lengkap dengan fungsi, jenis hingga proses pemasangannya. Bagi Anda yang sedang berencana mempercantik desain interior, pemasangan Baseboard bisa menjadi pilihan yang tepat.